Dalam Sebuah Perjalanan
Oleh Shanah
DALAM sebuah perjalanan kehidupanku, se[erti hari-hari yang telah kulalui. Banyak suka dan duka. Mungkin juga orang lainn pun mengalami hal serupa. Tapi jelas, bahwa kemiskinan semakin menyiksa. Begitu pula dengan kekayaan, tidak selamanya harta benda itu membuatnya bahagia. Bahkan kekayaan itu tidak ada jaminannya akan bertahan secara abadi.
Yang paling mengasyikan, hidup ini ternyata paling lengkap. Ada siang ada malam. Ada bahagia dan ada derita. Ada orang miskin dan ada pula orang kaya harta. Ada orang yang baik hati, dan ada pula yang orang congkak dan pelit.
Namun yang perlu dipikirkan, manusia tentu saja perlu terus berjuang demi menjalani
kehidupan ini. Tak ada orang kaya maupun miskin, semua nampaknya tengah berjuang untuk mengggapai cita-citanya masing-masing.
Pemerintah yang diharapkan mampu menjadikan rakyatnya hidup subur dan makmur, tentu saja aparaturnya harus berjuang keras demi perbaikan hidup dan penghidupan masyarakatnya.
Wajar kalau kemudian sering muncul aksi unjuk rasa yang menuntut perbaikan pelayanan kepada aparatur pemerintah, karena rakyatlah yang semestinya dilayani, dan bukan rakyat yang melayani para pejabat negara.
Seperti dalam tulisan di muka, saya menyebutkan, bahwa perjalanan hidup menuntut perjuangan yang keras dalam menghadapi persaingan dalam hidup ini. Ini, karena jaman selalu berubah-ubah setiap saat, dan perkembangan manusia pula yang menyebabkan persaingan hidup ini semakin ketat.
Lihatlah ! Banyak orang yang sampai terjerumus dalam perbuatan yang melanggar hukum agama dan hukum pemerintah, banyak yang menduga, karena mereka tidak tabah dalam menghadapi ketatnya persaingan hidup ini.
Hal itu sama saja dengan persaingan global dalam dunia perdagangan dan ekonomi di seluruh dunia. Bangsa-bangsa yang tidak siap menghadapi persaingan global, akan tersisihkan dalam kancah pergolakan persaingan hidup. Pengangguran akan merajalela, dan kejahatan cenderung kian marak dimana-mana dengan berbagai modus operandinya.
Sebagai rakyat kecil, saya hanya mengharapkan agar pemerintah selalu siap dan tanggap terhadap perkembangan jaman yang ada. Ini mengingat rakyat selalu meminta perlindungan pemerintah agar bisa bertahan dalam persaingan kehidupan di era sekarang ini.
Saya juga menyadari, hidup ini masih tercatat sebagai warga miskin. Namun dengan tekad yang bulat, agar ke depan anak dan cucu kita bisa mengenyam kehidupan yang jauh lebih baik dari jamanku.
Kegagalan, bagiku merupakan kesuksesan yang tertunda. Namun terus berjuang dan berjuang.....***
Seni Dalam Hidup
Oleh Shanah
HIDUP dalam prinsipku bagaikan tengah menggeluti dunia seni. Semua penuh warna-warni. Inilah pemahaman yang sederhana dalam pemikiran saya yang hanya berpendidikan rendah.
Saya hanya melakukan hidup ini harus dijalani dengan enjoy namun serius. Kesopanan nampaknya harus tetap dijaga untuk bisa bergaul dengan siapa pun dalam kehidupan sehari-hari.
Toh, orang lain belum tentu bisa memahami tentang derita yang aku alami. Namun dengan bersikap sopan, ceria, dan berpenampilan eksentrik, orang lain jarang yang memahami tentang derita hidupku ini.
Pengalaman hidup ternyata telah memberikan anugrah yang tak ternilai untuk dalam hidup ini. *** Foto-Foto:Satim/2009
0 komentar:
Posting Komentar